Di sebuah Desa terdapat sebuah keluarga yang hidup miskin. Karena
sedikitnya gaji yang diterima sang suami, Mereka selalu berhutang dan
telat membayar pajak maupun Kos-kosan. Suatu hari karena mereka belum
membayar Kos, Pemilik Kos dengan marah mengusir keluarga tersebut.
Mereka hanya bisa pasrah.
Dan akhirnya mereka menemukan sebuah tempat tinggal yang baru, rumah
bekas yang masih layak dihuni. Karena uang yang dikantonginya hanya
kisaran Rp 20.000,-. Sang suami pun pergi untuk bekerja menjadi kuli,
karena langsung dibayar. Truk yang ia tumpangi tersebut akan berangkat
ke Kalimantan, padahal ia meninggalkan seorang Istri dan Anaknya di
Jakarta.
Karena sang istri tampak sudah lapar untuk menunggu sang suami yang
akan membawa makanan, Sang istri pun langsung pergi dan membawa anaknya
ke warung untuk makan dan untunglah masih ada sedikit uang yang
dibawanya.
Karena sudah berhari-hari suaminya tidak pulang-pulang, Ia memutuskan
untuk Mencari kerja sendiri di salah satu restoran ternama di kota. Dia
bekerja sebagai pencuci piring. Setiap hari ia mengajak putrinya karena
takut diculik orang dan untunglah sang manager restoran tersebut tidak
menolaknya asalkan tidak mengganggu.
Pada suatu hari, karena ia merasa anaknya sudah cukup umur untuk tahu
mana yang jelek dan baik, ia meninggalkan putrinya di rumah untuk
sekedar membeli nasi di warung sebelah. Seorang seperti penjahat masuk
ke dalam rumahnya. Penjahat itu pun membawa Balita itu dan kemudian
dijual dengan diiming-iming sesuatu yang membuatnya tertarik. Sang
Balita itu dijual kepada Orang kaya sepasang suami Istri berprofesi
sebagai Pejabat dan Dokter yang belum juga mempunyai seorang anak.
Karena Ibu dari Balita itu sangat kesepian. Maka ia memutuskan untuk
menyusul suaminya ke Kalimantan. Dan kebetulan Balitanya juga diculik
dan dibawa ke Kalimantan.
Balita itu kemudian diberi nama Azzahra Salsabila atau dipanggilnya
Salsa, Sesuai nama Anak sang suami dulunya. Salsa tumbuh sebagai anak
yang Cantik, Baik dan Cerdas. Dia pun hampir menyelesaikan Study nya di
London. Dia ingin meneruskan pekerjaan bundanya sebagai Dokter. Dan
ketika ia pulang dari London, Ia ingin segera menikah dan mempunyai
anak.
Beberapa bulan setelah menikah, Bunda Salsa Meninggal dunia. Suatu
hari Ayah Salsa ingin mengatakan sesuatu. “Salsa, Ayah ingin mengatakan
sesuatu nak!” Lembut ayahnya. “Iya Yah, silahkan.” Jawab Salsa. “Tapi
kamu harus janji, kalau Ayah sudah katakan Kamu nggak boleh Nangis!”
Ucap Ayahnya. Salsa hanya termenung dan berkata “Iya Yah. Insya Allah!”.
Sambil menahan sedih Ayah Salsa Berkata. “Nak, sebenarnya kamu itu anak
angkat Ayah, Bukan Anak Kandung Ayah. Tapi Kenapa Ayah merasa kamu itu
adalah anak kandung Ayah.” Salsa pun hanya membendung tangisnya. “Ya
mungkin karena Ayah sangat sayang sama Salsa”.
Tiba-tiba terdengar suara bel pintu. “Sebentar Yah” Kata Salsa.
Terlihatnya seorang nenek yang ingin minta sedekah. “Non, boleh minta
sedekahnya?” Tanya sang nenek. “Oh, iya nek! Sebentar!” Jawab Salsa.
“Ini ada sedikit uang buat nenek.” Kata Salsa sambil memberikan uangnya.
“Terima kasih Nak!, Semoga Allah menghilangkan kesedihanmu! Oh iya nak,
kok wajah kamu seperti anak nenek ya?” Tanya Sang nenek. “Ah, itu
mungkin firasat nenek saja!” tolak Salsa. Dan Nenek itu pun pergi dengan
rasa heran.
“Siapa nak?” Tanya Ayahnya. “Pengemis Yah!” Jawab Salsa. Ketika Salsa
menghadap membelakangi Ayahnya, Ayah Salsa kaget, Karena Salsa
mempunyai tanda lahir di bawah leher yang dipunyai anaknya dulu.
“Salsa?” panggil ayahnya. “Kenapa Yah? Heran Salsa. Ayahnya pun memeluk
erat Anak kandung yang dikiranya hanya anak angkatnya. “Kamu benar-benar
anak kandung Ayah Nak!”
Kata sang Ayah. Salsa pun hanya kaget, karena Ayahnya yang baru
mengatakan bahwa ia hanya sebatas anak angkat berubah menjadi anak
kandung. Tiba-tiba dia berperasaan kaget dan sakit sampai-sampai ia
menumpahkan teh Hangat yang dibawanya. “Kenapa Nak?” Tanya Ayahnya. Dan
tiba-tiba juga ada bel pintu depan. Ketika dibukanya Salsa pintu itu ada
seorang perempuan yang berkata “Nak, boleh pinjam telepon rumahnya?
Diluar ada seorang nenek pengemis tertabrak Truk.” Kata perempuan itu .
“Nenek tadi?” heran Salsa. “Ada apa lagi nak?” Tanya Ayahnya. “Nenek
tadi tertabrak Yah!” Teriak Salsa. “Ayo kita kesana!” Kata Sang Ayah
sambil berlari. “Ibu silahkan hubungi polisi! Teleponnya ada disitu!”
Kata Salsa sambil menunjukkan tempatnya.
Ketika Ayah Salsa melihatnya sang nenek, ia kaget, karena pengemis
itu adalah Istrinya yang dulu ditinggalnya di Jakarta. “Salsa! Salsa ini
Ibumu Nak!” kata Ayahnya. Salsa hanya termenung atas semua ini. Ia pun
menyusul Ibunya ke Rumah Sakit bersama Ayahnya. Di dalam mobil, Ayahnya
menjelaskan cerita ketika dulu Ayahnya meninggalkan Salsa dan Ibunya di
Jakarta dan sampai saat ini.
Ketika Dokter boleh mempersilahkan masuk keluarganya, Salsa masuk
bersama Ayahnya. Ia pun mengecup kening Ibunya, dan berkata “Ibu’,
maafin Aku belum bisa bahagiain Ibu! Sekarang kita berkumpul kembali!
Ada Ibu, Salsa dan Ayah!” Kata Salsa sambil tersenyum. Mereka hanya
tersenyum mendengar kata-kata Anak manisnya itu. Ibunya pun menjawab
“Kamu sekarang sudah besar Nak, sudah punya suami dan akan menimang
bayi. Jaga Baik diri kamu ya sayang ibu selalu mendoakan yang terbaik
untuk kamu”. Tiba-tiba terdengar suara bunyi HP Salsa. Rupanya suami
Salsa yang menelfon, ia akan menyusul Salsa ke Rumah Sakit.
Dan hampir saja suami Salsa, Farhan datang Ibu Salsa sudah meninggal
duluan. Mereka pun hanya bersedih hati dan tepaksa harus membuang
jauh-jauh keinginannya untuk Berkumpul bersama lagi. Ia menyesal dengan
hidupnya karena Tuhan Hanya Memberikannya Sedikit Waktu Untuk Bersama
Ibu Kandungnya Sendiri. Tetapi dia beruntung mempunyai suami, Ayah, dan
Anak yang selalu setia menemaninya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar