Senin, 22 September 2014

TUHAN BERIKAN KU SEDIKIT WAKTU

Di sebuah Desa terdapat sebuah keluarga yang hidup miskin. Karena sedikitnya gaji yang diterima sang suami, Mereka selalu berhutang dan telat membayar pajak maupun Kos-kosan. Suatu hari karena mereka belum membayar Kos, Pemilik Kos dengan marah mengusir keluarga tersebut. Mereka hanya bisa pasrah.
Dan akhirnya mereka menemukan sebuah tempat tinggal yang baru, rumah bekas yang masih layak dihuni. Karena uang yang dikantonginya hanya kisaran Rp 20.000,-. Sang suami pun pergi untuk bekerja menjadi kuli, karena langsung dibayar. Truk yang ia tumpangi tersebut akan berangkat ke Kalimantan, padahal ia meninggalkan seorang Istri dan Anaknya di Jakarta.
Karena sang istri tampak sudah lapar untuk menunggu sang suami yang akan membawa makanan, Sang istri pun langsung pergi dan membawa anaknya ke warung untuk makan dan untunglah masih ada sedikit uang yang dibawanya.
Karena sudah berhari-hari suaminya tidak pulang-pulang, Ia memutuskan untuk Mencari kerja sendiri di salah satu restoran ternama di kota. Dia bekerja sebagai pencuci piring. Setiap hari ia mengajak putrinya karena takut diculik orang dan untunglah sang manager restoran tersebut tidak menolaknya asalkan tidak mengganggu.
Pada suatu hari, karena ia merasa anaknya sudah cukup umur untuk tahu mana yang jelek dan baik, ia meninggalkan putrinya di rumah untuk sekedar membeli nasi di warung sebelah. Seorang seperti penjahat masuk ke dalam rumahnya. Penjahat itu pun membawa Balita itu dan kemudian dijual dengan diiming-iming sesuatu yang membuatnya tertarik. Sang Balita itu dijual kepada Orang kaya sepasang suami Istri berprofesi sebagai Pejabat dan Dokter yang belum juga mempunyai seorang anak.
Karena Ibu dari Balita itu sangat kesepian. Maka ia memutuskan untuk menyusul suaminya ke Kalimantan. Dan kebetulan Balitanya juga diculik dan dibawa ke Kalimantan.
Balita itu kemudian diberi nama Azzahra Salsabila atau dipanggilnya Salsa, Sesuai nama Anak sang suami dulunya. Salsa tumbuh sebagai anak yang Cantik, Baik dan Cerdas. Dia pun hampir menyelesaikan Study nya di London. Dia ingin meneruskan pekerjaan bundanya sebagai Dokter. Dan ketika ia pulang dari London, Ia ingin segera menikah dan mempunyai anak.
Beberapa bulan setelah menikah, Bunda Salsa Meninggal dunia. Suatu hari Ayah Salsa ingin mengatakan sesuatu. “Salsa, Ayah ingin mengatakan sesuatu nak!” Lembut ayahnya. “Iya Yah, silahkan.” Jawab Salsa. “Tapi kamu harus janji, kalau Ayah sudah katakan Kamu nggak boleh Nangis!” Ucap Ayahnya. Salsa hanya termenung dan berkata “Iya Yah. Insya Allah!”. Sambil menahan sedih Ayah Salsa Berkata. “Nak, sebenarnya kamu itu anak angkat Ayah, Bukan Anak Kandung Ayah. Tapi Kenapa Ayah merasa kamu itu adalah anak kandung Ayah.” Salsa pun hanya membendung tangisnya. “Ya mungkin karena Ayah sangat sayang sama Salsa”.
Tiba-tiba terdengar suara bel pintu. “Sebentar Yah” Kata Salsa. Terlihatnya seorang nenek yang ingin minta sedekah. “Non, boleh minta sedekahnya?” Tanya sang nenek. “Oh, iya nek! Sebentar!” Jawab Salsa. “Ini ada sedikit uang buat nenek.” Kata Salsa sambil memberikan uangnya. “Terima kasih Nak!, Semoga Allah menghilangkan kesedihanmu! Oh iya nak, kok wajah kamu seperti anak nenek ya?” Tanya Sang nenek. “Ah, itu mungkin firasat nenek saja!” tolak Salsa. Dan Nenek itu pun pergi dengan rasa heran.
“Siapa nak?” Tanya Ayahnya. “Pengemis Yah!” Jawab Salsa. Ketika Salsa menghadap membelakangi Ayahnya, Ayah Salsa kaget, Karena Salsa mempunyai tanda lahir di bawah leher yang dipunyai anaknya dulu. “Salsa?” panggil ayahnya. “Kenapa Yah? Heran Salsa. Ayahnya pun memeluk erat Anak kandung yang dikiranya hanya anak angkatnya. “Kamu benar-benar anak kandung Ayah Nak!”
Kata sang Ayah. Salsa pun hanya kaget, karena Ayahnya yang baru mengatakan bahwa ia hanya sebatas anak angkat berubah menjadi anak kandung. Tiba-tiba dia berperasaan kaget dan sakit sampai-sampai ia menumpahkan teh Hangat yang dibawanya. “Kenapa Nak?” Tanya Ayahnya. Dan tiba-tiba juga ada bel pintu depan. Ketika dibukanya Salsa pintu itu ada seorang perempuan yang berkata “Nak, boleh pinjam telepon rumahnya? Diluar ada seorang nenek pengemis tertabrak Truk.” Kata perempuan itu . “Nenek tadi?” heran Salsa. “Ada apa lagi nak?” Tanya Ayahnya. “Nenek tadi tertabrak Yah!” Teriak Salsa. “Ayo kita kesana!” Kata Sang Ayah sambil berlari. “Ibu silahkan hubungi polisi! Teleponnya ada disitu!” Kata Salsa sambil menunjukkan tempatnya.
Ketika Ayah Salsa melihatnya sang nenek, ia kaget, karena pengemis itu adalah Istrinya yang dulu ditinggalnya di Jakarta. “Salsa! Salsa ini Ibumu Nak!” kata Ayahnya. Salsa hanya termenung atas semua ini. Ia pun menyusul Ibunya ke Rumah Sakit bersama Ayahnya. Di dalam mobil, Ayahnya menjelaskan cerita ketika dulu Ayahnya meninggalkan Salsa dan Ibunya di Jakarta dan sampai saat ini.
Ketika Dokter boleh mempersilahkan masuk keluarganya, Salsa masuk bersama Ayahnya. Ia pun mengecup kening Ibunya, dan berkata “Ibu’, maafin Aku belum bisa bahagiain Ibu! Sekarang kita berkumpul kembali! Ada Ibu, Salsa dan Ayah!” Kata Salsa sambil tersenyum. Mereka hanya tersenyum mendengar kata-kata Anak manisnya itu. Ibunya pun menjawab “Kamu sekarang sudah besar Nak, sudah punya suami dan akan menimang bayi. Jaga Baik diri kamu ya sayang ibu selalu mendoakan yang terbaik untuk kamu”. Tiba-tiba terdengar suara bunyi HP Salsa. Rupanya suami Salsa yang menelfon, ia akan menyusul Salsa ke Rumah Sakit.
Dan hampir saja suami Salsa, Farhan datang Ibu Salsa sudah meninggal duluan. Mereka pun hanya bersedih hati dan tepaksa harus membuang jauh-jauh keinginannya untuk Berkumpul bersama lagi. Ia menyesal dengan hidupnya karena Tuhan Hanya Memberikannya Sedikit Waktu Untuk Bersama Ibu Kandungnya Sendiri. Tetapi dia beruntung mempunyai suami, Ayah, dan Anak yang selalu setia menemaninya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar